Antara Lagu Iwan Fals, Melly Goeslow dan Ibu Karir Hari Ini

Di suatu pagi tiba-tiba pikiranku melayang meresapi lagu-lagu bertema ibu. Secara tak sadar otakku menyanyikan lagu mba Melly Goeslow, om Iwan Fals dan bang Tufhail Al-Ghifari, yang bertemakan ibu. Dua dari tiga penyanyi itu memang namanya sudah dikenal. Adapun Thufail, dia adalah pemuda muallaf yang mencoba menggunakan musik untuk Dakwah. Namun sayang, usaha itu tidak membuahkan hasil.

Masing-masing penyanyi tersebut memiliki sebuah lagu bertema ibu. Mba Melly melalui bait-bait lagunya mengajak penikmat lagu kembali ke masa bayi. “Kata mereka, diriku selalu dimanja......kata mereka diriku selalu ditimang” demikian sebagian isi bait lagu mba Melly. Pendengar diajak untuk merenungkan kasih sayang seorang ibu ketika dia masih bayi. Dari bait lagunya, yang digambarkan mba Melly nampaknya dari keluarga mampu dan berkecukupan. Karena tak menyinggung perjuangan ibu untuk mencari makan untuk anaknya, selain kasing sayang.

Sementara om Iwan menggambarkan seorang ibu yang dengan susah payah melakukan perjalanan jauh sampai kakinya bengkak demi anaknya. Lantunan doa-doa dan kasih terus diberikan sang ibu untuk anaknya. Bahkan, kasih yang diberikan itu bak udara. Sangat lembut dan tak ada habisnya. Sehingga, om Iwan mengajak pendengarnya untuk bersungkur di pangkuan ibu demi membalas semuanya.

Adapun bang Thufail tak jauh dari yang digambarkan kedua seniornya itu.

Kemudian, pikiranku terhenyak ketika melihat realita sekarang. Yang digambarkan oleh Mba Melly, om Iwan dan Thufail masih berlakukah saat ini? Masih adakah ibu-ibu yang digambarkan oleh mereka, khususnya di kota-kota besar? Dan sejumlah pertanyaan-pertanyaan lain.

Om Iwan menjelaskan bagaimana perjuangan ibu kita dulu, berjalan ribuan kilo dengan kaki penuh darah dan nanah demi kita, anaknya. Bagaimana dengan ibu-ibu pengejar karir zaman sekarang!? Nampaknya jauh sekali dari yang digambarkan om Iwan. Ibu-ibu pengejar karir hari ini lebih mempercayakan baby sister untuk memberi cadangan kasih sayang yang ia tak mampu berikan sepenuhnya karena karir.

Bahkan tak jarang, seiring berkembangnya alat komunikasi, ibu karir sampai di rumah lebih sayang pada gadgetnya daripada anaknya. Terkadang saya melihat ibu zaman sekarang sibuk dengan HP pintarnya sementara anaknya dibiarkan main sendiri atau bermain dengan baby sister.

Maka tak jarang seorang anak lebih dekat kepada baby sister atau pembantu dibanding pada ibu yang telah melahirkannya. Ibu tak ubahnya hanya tempat untuk meminta uang jajan. Kasih sayang yang didapatkan dari ibu hanya diberikan di sisa-sisa waktu saat pulang kerja dengan kondisi badan capek. Bahkan tak jarang, saat pulang kerja anak sudah dalam kondisi terlelap. Di pagi harinya, ibu sibuk persiapan berangkat kerja lagi. Nyaris tak ada waktu untuk memberikan kasih sayang secara penuh kecuali di tanggal-tanggal merah. Sungguh sangat miris!

Tak heran, jika seandainya bait-bait lagu yang dibawakan oleh mba Melly, om Iwan dan bang Thufail sudah tak lagi bisa menyentuh anak-anak zaman sekarang. Wajar saja, karena sang ibu hanya memberi kasih sayangnya di sisa-sisa waktu. Sang anak semasa kecil tak mendapatkan haknya secara penuh. Kasih sayang yang seharusnya didapatnya harus dirampas “karir”.  

Wahai ibu, berpikirlah ulang untuk meniti karir yang bisa melalaikan peranmu. Engkau adalah tonggak bagi generasi bangsa kita. Melalui peranmulah bangsa ini ditentukan. Mungkin Anda berpikir, “sayang kuliah mahal-mahal tak ijazahnya tak digunakan”. Jangan salah ibu, anak ibu sangat butuh gugur yang ada dalam rumah dengan keilmuan setingkat doktor, bukan hanya sekedar sarjana strata satu. Sungguh, kita ingin generasi penerus kita jauh lebih baik dari generasi kita. Maka hal itu butuh para pendidik-pendidik yang berpendidikan tinggi dan Engkaulah pendidik itu ibu!

Related Posts:

0 Response to "Antara Lagu Iwan Fals, Melly Goeslow dan Ibu Karir Hari Ini"

Posting Komentar