Sore itu, sekitar pukul tiga, saya sudah berada di mall Cijantung. Itu
merupakan pertama kalinya kakiku menginjakkan mall tersebut, meskipun sering
kali melihatnya. Saya pun muter-muter untuk mencari tempat parkir. Setelah
memutari gedung mall, akhirnya saya menemukan tempat parkir, yang ternyata
berada di pojok gedung.
Setelah
motor saya parkir, pertama kali yang saya lakukan adalah mencari pintu masuk
mall. Dengan pedenya seolah-oleh sudah faham daerah tersebut, saya terus
berjalan untuk mencari pintu masuk. Untuk menemukan pintuk masuk, saya mengikuti orang yang
baru memakirkan motornya di tempat parkir. Pikirku, pasti mereka ingin memasuki
mall, aku ikutin saja…..ternyata benar. Dengan membuntuti mereka sampailah saya
di pintu masuk mall dan saya memasukinya.
Keberadaan
saya di mall bukanlah untuk shooping atau jalan-jalan. Akan tetapi, ada misi khusus, yaitu menemui seorang
marketing dari salah satu distributor buku. Karena orang yang saya tunggu masih
diperjalanan, aku sempat untuk mampir ke toko buku Gramedia.
Dengan gaya
mencari buku, saya teliti dengan seksama setiap buku yang berada di rak toko.
Meskipun yang saya teliti adalah buku tentang memasak, tapi tak apalah supaya
petugas tidak tahu kalo aku hanya sekedar mampir saja hehehehe......
Berbagai
jenis kategori buku akhirnya pun saya teliti dengan seksama. Barangkali ada buku bagus yang bisa dijadikan koleksi.
Ketika saya melihat-lihat di rak buku kategori agama, saya melihat satu judul
buku yang dikarang seorang wanita. Buku tersebut berjudul, kalau tidak salah,
“Keajaiban Puasa Senin Kamis”. Buku yang terletak di rak nomor tiga dari bawah
itu saya raih dan pertama kali saya baca adalah biografi pengarangnya.
Wuih….ternyata
pengarang buku tersebut adalah seorang wanita yang tahun kelahirannya sama
denganku. “Hebat sekali wanita ini” pikirku. Sehingga saat itu, motivasi untuk
belajar menulisku meningkat kembali. Tapi yang lebih saya kaget lagi adalah,
wanita tersebut ternyata berasal dari tetangga kotaku, yaitu Kudus. Nama desa
asalnya tak asing
ditelingaku, yaitu Jekulo, sebuah kata yang tidak ada
mengetahuinya kecuali warga desanya.
Setelah aku
buka-buka isi buku tersebut, ternyata buku itu membahas tentang kisah-kisah
nyata para pengamal puasa senin kamis. Di antara mereka ada berpenghasilan
ratusan juta dengan pausa senin kamis, ada sembuh dari penyakitnya, ada yang
lulus sekolah dan lain sebagainya tentang keajaiban yang dialami orang-orang
pengamal puasa Senin Kamis.
Akan
tetapi, setelah aku buka daftar pustaka dari buku tersebut, ternyata hampir
semua refresninya adalah internet. Yang dari buku hanya sedikit sekali. Mungkin
hanya lima atau enam buku saja. Saat itu saya berfikir, begitu kreatifnya
wanita ini. Dia mengumpulkan cerita-cerita keajaiban pengamal puasa senin
kamis, lalu digabungkan jadi satu dan ditambahi sedikit tentang hukum-hukum
puasa senin kamis jadilah sebuah buku yang layak di jual dengan buku-buku karya
orang-orang berilmu lainnya.
Meskipun
begitu, satu hal saya dapat pelajaran darinya. Dia yang hanya mengumpulkan
makalah-makalah dari internet saja bisa menuliskan sebuah buku, kenapa saya
tidak bisa!?

0 Response to "Sore di Toko Buku Gramedia"
Posting Komentar