Tukang Ojek Online yang Tak Butuh Uang dari Ngojek

Jika tukang ojek selama ini dikesankan orang miskin, itu tidak berlaku bagi tukan gojek yang mengantarkan saya ke stasiun Sabtu, 26 Januari 2019, lalu. Ia memilih ngojek bukan karena ingin mendapatkan penghasilan yang lebih besar atau pengangguran, namun ia ngojek karena ingin menjual barang dagangannya. Ia menjual motor!

"Saya jarang narik mas....paling sering sabtu sama Ahad," kata tukang ojek online bernama Darsono itu. Pagi itu, saya mesan ojek online untu mengantar saya ke setasiun.

Motor tukang ojek itu boleh dibilang bagus. Harga pun di atas 25 juta. Kalo dibelikan mobil eropa tahun 90-an mungkin sudah dapat .

Orangnya ramah dan enak diajak ngobrol. Ternyata rumahnya hanya selisih gang dari rumah. Pantas, dia cepat sekali tiba.

Di tenga deru suara mesin motor, kami bercakap-cakap. Ia menayakan sejumlah hal. Salah satunya tentang asli saya. Wajar saja, mungkin dia mendengar logat saya yang tidak ngapak.

"Aslinya kerja apa mas," tanya saya.

"Saya kepala sales penjualan motor," jawabnya.

Hah!! kepala sales nyambi tukang ojek!!!? mungkin kalo sales alat masak wajar. Omsetnya tidak terlalu banyak. Ini jualan motor. Yang keuntungannya jelas sangat lumayan.

Apa lagi, dia menyebutkan setiap bulan minimal bisa menjual 15 motor. Jika satu motor dia dapat bonus 500rb, sebulan berarti dia mengantongi 5.500 ribu. Belum gaji pokoknya yang katanya UMR. Ini sudah lebih dari cukup untuk hidup di kota yang UMR-nya 1,4 juta ini. Ngapain dia panas-panas nyambi jd tukang ojek!!?

Ternyata dia punya alasan sendiri kenapa nyambi ngojek. Alasan utama adalah menjalin jaringan. Ya, dia adalah sales motor. Tukang ojek bisanya ingin membeli motor yang lebih baru untuk kelancaran dan kenyamanan mengantar penumpang. Jika mereka ingin ganti motor, bisa beli ke dia.

“Bulan kemarin ada lima tukang ojek online yang ganti motor sama saya,” ujar tukang ojek yang pernah menjadi sponsor acara Agustusan di RW saya, menurut penuturannya ini.

Alasan yg kedua, menjalin silaturrahmi dengan rekan-rekannya yang alih profesi jadi tukang ojek online. Dia mengaku, banyak teman-temannya yang pindah ngojek. Ia bisa bertemu dan menjalin keakraban dengan teman lama...

Tukang ojek yang mengantar saya ini bukan bukan butuh uang tambahan untuk nyambi ngojek.  Dia ingin dagangannya laku. Saya pun di prospek sama dia. Sesampai di tempat tujua, dia meminta nomor WA.

"Nanti klo ada promo saya share mas," katanya tanpa memerhatikan ungkos ojek 12 ribu yg sya serahkan.


Related Posts:

0 Response to "Tukang Ojek Online yang Tak Butuh Uang dari Ngojek"

Posting Komentar